Monday, March 16, 2009

rinduku

Mengingat bayangmu yang jauh
Pada waktu yang kian sempit
Dadaku nyaris terbelah
Perih melolong sengit
Rinduku membuncah
Merobek langit

Kutitip puisi rindu
Pada nyanyi angin sendu
Agar hati tak kian pilu
Berharap kau pun rindu

Pada saat kau tertikam rindu
Pejamkanlah matamu
Rasakan detak jantungmu
Karena setiap detaknya adalah rasaku padamu

Dan
Dengan memejamkan matamu
Luahkanlah rindumu
Aku senantiasa ada...menyambut rindumu

angin

Berbisik pada angin…
Bercerita pada bintang….
Berbicara pada rembulan..
Berlagu pada sang ombak…
Tenang tanpa bicara
Bergerak bersama jiwa
Berpandangan tanpa bersua…
Berbisik tanpa suara..
Bercantumlah jiwa jiwa
Dua menjadi satu
Kerna rindu…
Lama tidak bersama
Lama tidak bersuara
Lama tidak beromantika
Mendera jiwa!

kehadiran

Dalam kedinginan malam,
Sayup-sayup berbisik sang bayu
Menyapa perlahan..menambah kedinginan...
Hari ini...
Di malam ini...
Kupuisikan luahan hatiku
khas buat dirinya yang memahami
Sesungguhnya
Dia begitu suci dihati ini..
Kehadirannya...
Menyalakan kesuraman hati
Yang terpadam sinarnya suatu ketika dulu
Dengan keikhalasan dan erti setia kawan
Akulah insan yang baru ingin merangkak..
Keluar dari kepompong kegelapan
Kutempuhi hari-hari mendatang dengan tenang
Namun adakalanya tercalar juga disangkuti duri berbisa...
Dan dia,
Hadir disetiap kali kuberduka
Menghulur tangan....membimbingku mencari hala tuju
Dan dia....
Selalu memayungi ...
Disaat aku resah gelisah...
Dihimpit ombak perasaan...
Dia jua sering mengingatkan...
Akan kealpaanku
Di pentas dunia yang mencabar ini
Sesungguhnya
Dia begitu suci dihati
Begitu sebati namanya dijiwa ini
Betapa agungnya persahabatan yang terjalin ini
Kerananya,
Kuhadapi hari-hari mendatang dengan tenang
Berpandukan kata-katanya yang penuh makna
Walaupun adakala pedih menyusuk kalbu
Namun kusahut sebagai cabaran
Takkan kugentar...takkan hilang semangatku...